Wagub Sulsel Fatmawati Rusdi Sumbangkan Gaji untuk Tangani Stunting dan Anak Putus Sekolah

 


MAKASSAR – GarudaInfo.com - Meringatan Hari Kartini di Sulawesi Selatan tahun ini menjadi momen penuh makna, terutama setelah Wakil Gubernur Sulsel, Fatmawati Rusdi, menyatakan komitmen luar biasanya dalam mendukung penanganan stunting dan pendidikan anak.

Dalam acara Semarak Hari Kartini 2025 yang digelar di Baruga Asta Cita, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Rabu (30/4/2025), Fatmawati mengumumkan bahwa seluruh gaji bulanan yang diterimanya akan disumbangkan untuk program-program penurunan angka stunting dan menekan jumlah anak putus sekolah di Sulawesi Selatan.

“Saya nyatakan hari ini, gaji saya setiap bulan saya peruntukkan untuk mengatasi penurunan angka stunting di Sulsel dan juga menekan angka putus sekolah. Karena kita masih memiliki 140 ribu anak yang tidak sekolah,” ungkap Fatmawati, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sulsel.


👩‍👧 Refleksi Kartini Masa Kini

Pernyataan tersebut disampaikan Fatmawati di hadapan ratusan perempuan dari berbagai organisasi wanita dan TP-PKK kabupaten/kota se-Sulsel. Ia menekankan bahwa peringatan Hari Kartini tidak boleh sekadar simbolik, namun harus mencerminkan tindakan nyata yang berdampak langsung bagi masyarakat.

Fatmawati mengingatkan, meski kini banyak perempuan menjabat posisi strategis di pemerintahan seperti dirinya, Ketua DPRD, hingga kepala daerah, hal itu tidak boleh hanya jadi etalase semata.

“Kita tidak ingin hanya menjadi pemanis belaka. Kita harus memberi outcome nyata. Posisi kita sekarang tidak akan selamanya, jadi manfaatkan untuk menebar manfaat,” tegasnya.


📉 Fokus 502 Lokus dan Kekerasan Anak

Fatmawati juga menginstruksikan seluruh ketua PKK kabupaten/kota agar menyuplai data akurat mengenai kondisi stunting. Selama tiga bulan ke depan, Pemprov Sulsel akan melakukan intervensi langsung di 502 desa dan kelurahan.

Tak hanya stunting dan pendidikan, ia juga menyoroti kekerasan terhadap perempuan dan anak, termasuk yang terjadi di sekolah dan rumah ibadah. Ia menyampaikan bahwa Pergub tentang sanksi tegas sedang dirancang. Tenaga pendidik yang menjadi pelaku akan langsung dinonaktifkan.


👩‍🍼 Naoemi Octarina: Ibu Adalah Madrasah Pertama

Ketua TP PKK Sulsel, Naoemi Octarina, turut menegaskan peran penting ibu dalam pengasuhan. Ia mengingatkan agar orang tua tidak sembarangan menitipkan anak serta mengajak PKK aktif mengedukasi masyarakat soal imunisasi.

“Masih ada daerah yang capaian imunisasi dasarnya rendah karena penolakan orang tua. Ini sangat berbahaya,” kata Naoemi.


💡 Harapan untuk Gerakan Kolaboratif

Langkah Fatmawati Rusdi menjadi inspirasi untuk pendekatan kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat. Dengan pengalihan gaji pribadi untuk kebutuhan sosial, ia mengirim pesan kuat bahwa kepemimpinan bukan soal jabatan, tetapi pengabdian.

Intervensi gizi, pendidikan, dan perlindungan anak akan lebih berdampak bila ditopang sinergi dari berbagai unsur—baik lembaga pendidikan, organisasi perempuan, hingga elemen masyarakat sipil.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel